pengalaman jaman SD dulu

Matahari bersinar dengan terik , walau terik tapi suhu udara di sekeliling kami dingin menusuk kulit. ya menusuk, karena memang ini masih musim dingin sehingga mobil yang kami tumpangi harus kami pasang AC untuk menghangatkan tubuh kami yang cukup mengigil.

ketika mobil tertahan oleh lampu merah, melintas anak2 sekolah dasar lengkap dengan Helmet kecil warna kuning, tas gendong yang sama, berbentuk mirip sebuah kotak di punggung, dan tas2 kecil ditangan yang berisi tempat bekal mereka seharian.

iseng pikiranku melayang di indahnya masa SD dulu , indahnya bermain yang mungkin dulu tanpa beban, asyik berlari sana sini ,bahkan teringat asyiknya menembus dingin bersama semua teman ketika hujan turun rintik2 dengan menjinjing sepasang sepatu. hmm kebayang kan apa hasilnya setelah sampai di rumah? hihi tas basah, sepatu juga walaupun dijinjing tetap basah, (lucu ya ^ - ^) dan alhasil tak luput dari omelan sang mama tercinta ^ - ^.

hmm cerita indah di masa kecil dulu memang membuat saya dan abang selalu bercerita , bercerita yang tak terasa sampai sana sini , hinggap ke cerita teman2 kami yang sekarang jadi ini dan itu, bahkan cerita abang, temannya semasa SD dulu di jakartaada yang meninggal karena OD alias over dosis.

ada satu cerita yang menurut saya lucu, lucu karena satu kesamaan sifat, kejadian walaupun berbeda tempat, dan saya tah habis fikir lewat media apa kesamaan itu terjadi.

diantaranya, tentang kesamaan pola pengajaran guru ketika itu. pertama saya bercerita tentang saya yang dulu selalu diminta bantuan oleh bu guru , untuk menulis di papan tulis untuk teman2 saya, dan setelah itu bu guru ke kantor lagi. entah apa yang dilakukannya, yang pasti 80% mungkin setiap saya selesai menulis dan melapor ke kantor guru, saya lihat guru2 sedang makan bala2 ( red : bakwan kaliii ^ - ^ ) sambil bercanda2 . dan 20% nya sedang memeriksa PR anak2 hmm ....alhasil setelah pulang ke rumah saya harus meminjam catatan teman saya untuk dicatat ulang ^ - ^.

jika tak dimintai bantuan untuk menulis di depan kelas, bu guru mendikte kan bahan pelajaran untuk hari itu ,dan kita diminta menulis di buku masing2. hmm saya pikir ini lebih baik daripada yang tadi. setidaknya ada penunaian kewajiban dari tugasnya seorang guru , bukan nya ngerumpi.

kenapa 2 kejadian diatas kami bilang sama? karena ternyata bukan di Bandung saja kejadia itu dialami oleh saya , tapi oleh abang juga^ - ^, dan itu cukup membuat abang agak kesel. setidaknya saya lihat dari nada bicaranya yang mulai naik ketika menceritakan kejadian yang mirip kejadian yang saya alami dulu.

yang jadi pertanyaan untuk saya dan abang, kenapa hal tersebut bisa sama terjadi? apa dulu di kampusnya bu guru ada pelajaran nyuruh anak untuk nulis di depan ? saya sih berfikir positif nya kalau dengan anak didik di suruh nulis di depan , sebagai pembelajaran agar saya berani dan tampil PD . tapi negatifnya saya fikir lebih banyak, bukan saja dari segi hak anak untuk mendapatkan tambahan ilmu, tapi watu dibuang percuma bukankah menulis 2 halam pun membutuhkan waktu minimal 30 menit ? andai saja 30 menit dimaksimalkan bu guru untuk mengasah `otak` kami saya pikir hmm amat sangat berharga. ada satu sisi negatif yang saya amat sayangkan , bu guru kok malah ngopi dan ha ha hi hi di kantor ?

yappzz...tempat yang kami tuju sudah mendekati dan by the way, kesimpulan kami bukan bermaksud menurunkan martabat seorang guru , tapi kami hanya sharing masa kecil kami yang kami pikir lucu kok bisa sama kebiasaan padahal lain tempat. saya berharap ini hanya kejadian saya dan abang dulu waktu kecil, dan hanya di sekolah kami berdua. jadi semoga tidak ada yang protes ya ^ - ^. masih banyak kok guru yang baik , contohnya disekolah keponakan2 saya sekarang ( eh lain zaman ya ? heheh )