pernah diinterogasi ?

Assalamualaikum wr wb

man temans ...sesuai judul diatas...mo nanya neh heheh pernah diinterogasi ga? ya interogasi apa aja dan dimana aja juga sama siapa aja.....fuuuh gimana rasanya?

klo nanya saya , dah beberapa kali kena neh..dan kalo ditanya pegimana rasanya..duh jangan ditanya...walaupun kita ga ngerasa bersalah dan walaupun itu interogasi nya santai suasananya..tapi tetep, perasaan bimbang, was-was apalagi grogi selalu menyertai, alhasil walaupun kita dipihak bener ,jadi malah keliatan salah dan memang pantas diinterogasi, pun dengan si tukang interogasi, jadi malah menambah catatan dan semangat untuk menginterogasi dengan ngeliat tampang kita yang dah ga karuan.

catatan penting bagi saya,pertama ketika diinterogasi di bandara soekarno hatta, karena over barang bawaan, alhasil kena interogasi dulu sebab saya bilang itu tas isinya buku-buku suami dan saya keukueh ga mau bayar ^ - ^, lalu saya dibawa ke kantor dan ditanya ini itu, akhirnya di akhir interogasi itu, saya diminta bayaran sebesar 800 ribu rupiah , yang tadinya 1,5 juta. hmm gereget iya, sebel iya, tapi ga ada jalan lain sebab itu barang kudu dibawa.

kedua, ketika saya sampai di Jepang pertama kali, catatan terpenting bagi pihak imigrasi adalah , saya berjilbab , pertama kali datang ke sini dengan visa kunjungan.

ketika orang2 sudah keluar untuk ambil barang, saya di karantina ,dalam waktu 1 jam SAJA. ditanya ini dan itu, ditanya suami kuliah dimana, kalo memang kuliah kenapa pake visa kunjungan, ditanya tabungan yang bisa buat bertahan di Jepang, dan yang paling penting adalah ditanya soal tiket kepulangan. Tiket ini adalah kunci utama saya.karena apa? karena tiket ini sebagai jaminan kalau saya tidak akan lari alias over stay. jika Tiket tersebut tidak ada maka ganjarannya saya akan dideportasi. tapi Alhmadulillah karena semua yang disyaratkan oleh dia ,saya sudah penuhi alhasil saya bisa keluar dan bertemu suami.

ketiga, beberapa hari yang lalu kami di tilang ^ - ^, (suami sih yang ditilang hihi) karena kelebihan kecepatan, padahal cuma lebih 15 dan kami pun tidak tahu itu , santai saja jalan melenggang di tengah jalan .tiba di semak2 ada bendera dari seseorang yang kami sangka sebagai pengatur jalan ,yang mengatur arus lalu lintas karena ada perbaikan, eh tiba2 tanpa disangka itu adalah Polisi ^ - ^, duh dag dig dug donk, peluh dingin di waktu musim panas pun keluar...secara kami disini tak pernah sekalipun berurusan dengan mereka.

akhirnya suami dibawa ke mobil besar ,ternyata disana sudah ada juga beberapa mobil yang kena, kebetulan hari itu ada inspeksi mendadak di jalanan kecil yang selalu disangka tidak akan ada polisi ^ - ^. akhirnya setelah diminta SIM suami diperlihatkan sebuah monitor, sebagai bukti kesalahannya, ternyata monitor itu adalah alat pendeteksi kecepatan, yang sudah dipasang dari beberapa meter sebelum tempat inspeksi itu. dan suami pun tidak bisa mengelak karen bukti sudah disodorkan, alhasil denda harus dibayar. (kalau di indonesia bisa salam tempel loh pak ^ - ^ )

ketika kita melenggang dengan enaknya menjalani hari2, tidak menjalankan perintah yang sudah menjadi kewajiban kita sebagai HambaNya, bahkan melanggar yang sudah ditetapkan oleh ALlah, Allah sudah memasang "alat " untuk mendeteksi semua kelakuan kita jauh2 hari sebelum kita "diberhetnikan".

tiba2 kita "diberhentikan" dan kita wajib menghadap,tak bisa apa2 lagi,ada catatan yang siap disodorkan kepada kita, kita akan "diinterogasi" oleh Allah , akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang telah kita lakukan, , kita tak akan bisa mengelak dan berkelit apalagi beradu mulut untuk membela semua perbuatan kita, kita akan disodorkan rapot selama kita hidup.

menyesal, menggerutu, kesel, gemes, tak akan menolong dan tak akan merubah hasil. kita harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah kita perbuat.
jadi, sebelum kita menyesal, menggerutu, yang tak akan ada manfaatnya, yuk kita merubah dan mengatur diri, memperisapkan diri , agar disaat "interogasi" itu tiba, kita semua tak akan menyesal, sedikitnya ada hal yang membuat kita bisa bahagia ketika bertemu Allah.